Laporan Praktikum Kimia Sistem Koloid

Laporan Praktikum Kimia Sistem Koloid

Laporan Praktikum Kimia Sistem Koloid - Sudah lama ya tidak berbagi, maklum karena adminnya adalah seorang pelajar yang biasa saja, kalo ada PR yang banyak langsung bikin gregetan.Akhirnya sekian lama tidak berbagi, akhirnya berbagi juga, setelah saya melaksanakan praktikum kimia tentang sistem koloid,praktikum ini mudah sekali dilakukan, meskipun dengan susah payah.Berikut adalah laporan yang dibuat oleh kelompok saya tentang hasil praktikum sistem koloid yang sudah kami lakukan.

MENGENAL SISTEM DISPERSI KOLOID
 

I.   Tujuan Praktikum
: Mengamati dan membedakan koloid dari tampilan fisik (kenampakannya) serta beberapa sifatnya secara umum.

    Dasar Teori   
·   Sistem Dispersi
Bila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke zat yang lain yang disebut dengan sistem dispersi. Tepung kanji jika dimasukkan ke dalam air panas maka akan membentuk sistem dispersi, dengan air sebagai “medium pendispersi” dan tepung kanji disebut “zat terdispersi”. Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a.      Suspensi
Merupakan sistem dispersi dimana partikel yang relative berukuran besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi merupaka campuran yang heterogen, sebagai contoh adalah endapan hasil reaksi atau pasir yang dicampur ke dalam air. Dalam sistem dispersi tersebut partikel – partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop dan bahkan dengan mata telanjang.
b.      Larutan
Merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat diamati antara partiel pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun menggunaan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra). Tingkat ukuran partikel larutan adalah molekul atau ion-ion, sehingga larutan merupakan campuran yang homogen yang susah dipisahkan menggunakan penyaringan dan alat sentrifuge.
c.       Koloid
Berasal dari kata “kolia” yang dalam bahasa Yunani berarti “lem”. Istilah koloit pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861) berdasarkan pengamatannya pada gelatin yang merupakan Kristal tetapi sukar mengalami difusi. Koloid atau disebut juga dispersi koloid atau sistem koloid sebenarnya merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari pada larutan.


Berikut tabel beberapa jenis koloid


Fase Terdispersi
Medium pendispersi
Jenis Koloid
Contoh
Padat
Cair
Gas
Padat
sol padat
emulsi padat
busa padat
Mutiara, kaca warna
Keju, mentega
Batu apung, kerupuk
Padat
Cair
Gas
Cair
Sol, gel
Emulsi
Busa
Pati dalam air, 
cat
, jeli
Santa, susu, mayones
Krim, pasta
Padat
Cair
Gas
Aerosol padat
Aerosol cair
Debu, asap
Kabut, awan

 

III.            Alat dan Bahan      :  
  • Gelas kimia 
  • Lampu senter 
  • Corong
  • Labu enlemeyer
  • Tisu
  • Gula pasir
  • Susu
  • Pasir
IV.             Cara Kerja              :
1.      Tiga gelas kimia disiapkan dan diisi air kira-kira 100-150 ml.
2.      Setiap bahan dimasukkan sebanyak 3 spatula ke dalam gelas kimia yang berbeda
3.      Masing – masing larutan didiamkan kira-kira beberapa menit, setelah itu setiap larutan disenter.
4.      Setiap larutan disaring dan hasil penyaringan ditampung dalam labu enlemeyer.
5.      Diamati, apakah ada residu yang tertinggal di kertas saring dan filtrate hasil penyaringan dalam labu enlemeyer.

V.                Hasil Pengamatan  :

Sistem Dispersi
Sebelum disaring
(kekeruhan, kestabilan)
Sesudah disaring
(kekeruhan danjalannya sinar)
Penyaringan (ada tidaknya residu, kondisi filtrate)
Kestabilan
(mudah mengendap atau tidak)
Larutan
(air + gula)
Tidak keruh dan stabil
Tidak keruh, tembus sinar dan menyebar
Tidak ada residu
Tidak mengendap
Koloid
(air + susu)
Keruh dan stabil
Keruh dan tidak tembus sinar
Ada residu
Tidak mudah mengendap
suspensi
(air + pasir)
Keruh dan tidak stabil
Tidak keruh, tembus sinar dan menyebar, terlihat adana gerakan partikelnya
Ada residu
Mudah mengendap


VI.             Pembahasan           :

·         Larutan (air + gula)
Mula – mula air diisi ke gelas kimia sebanyak 100 ml dan di masukkan 3 spatula gula. Pada  saat belum disaring larutan gula tidak keruh dan dalam keadaan stabil. Lalu, sesudah disaring larutan gula tidak keruh juga dan tembus cahaya dan sinarnya menyebar. Padaa saat penyaringan kondisi filtrate tidak ada residu. Kestabilan larutan gula yaitu tidak mengendap melainkan larut.
·         Koloid (air + susu)
Mula – mula diisi ke gelas kimia sebanyak 100 ml dan di masukkan 3 spatula susu. Pada saat belum disaring koloid air ditambah dengan susu keruh dan dalam keadaan stabil. Lalu, sesudah disaring koloid air ditambah dengan susu keruh juga dan tidak tembus cahaya atau sinar. Padaa saat penyaringan kondisi filtrate ada residu. Kestabilan koloid air ditambah dengan susu yaitu tidak mudah mengendap (butuh waktu yang lama agar mengendap).
·         suspensi (air + pasir)
Mula – mula diisi ke gelas kimia sebanyak 150 ml dan di masukkan 3 spatula pasir. Pada saat belum disaring suspensi air ditambah dengan pasir keruh dan dalam keadaan tidak stabil. Lalu, sesudah disaring suspensi air ditambah dengan pasir tidak keruh, tembus cahaya dan sinarnya menyebar dan terlihat adanya gerakan partikelnya. Padaa saat penyaringan kondisi filtrate ada residu. Kestabilan suspensi air ditambah dengan pasir yaitu mudah mengendap.

VII.          Kesimpulan             :
·         air + gula adalah Larutan yang tembus sinar yang menyebar.
·         Air + susu adalah koloid yang tidak tembus sinar.
·         Air + pasir adalah suspense yang tembus sinar yang menyebar dan terlihat gerakan partikelnya.


Sekian postingan saya tentang Laporan Praktikum Kimia Sistem Koloid.Semoga Bermanfaat.

Gambar :
glucogenindonesia.net



0 Response to "Laporan Praktikum Kimia Sistem Koloid"

Post a Comment

Komentar Anda Membuat Kami Menjadi Lebih Baik :)